RSS

Efektivitas Manajemen Melalui Delegasi

Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Kerja

Jurnal Manajemen Kantor


Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Kerja
Oleh Neneng Nurjanah
155211054
D3 Administrasi Bisnis - 2B
Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung

Abstrak
The organization is a group of people who work closely with have a structure to achieve a common goal or purpose of the group. As for the structure of the organization is a division of labor order or task within an organization so that the operational activities of the organization or company can be organized, controlled and coordinated. An appropriate organizational structure it organizational structure that corresponds to the existing business strategies or selected. Often in organization structure, there is an overlap in the job description, for example, the organizational structure of the matrix, a matrix organizational structure because in it there are two leadership, sometimes workers get multiple tasks. In addition, the organizational structure of any influence on the effectiveness of the work of the organization or company. It can be seen from some of the establishments or, as the view from the views of the workers themselves, pros and cons and also the organizational structure of the selection of the organizational structure for the needs of the business strategy.

Keywords: Organization, Structue Organization, Overlap, Effectiveness


Latar Belakang
Dalam membangun sebuah organisasi atau perusahaan tentunya harus memiliki struktur organisasi yang sesuai. Mengapa? Karena struktur organisasi merupakan pondasi atau hal yang bersifat fundamental dari sebuah organisasi atau perusahaan. Selain itu struktur organisasi merupakan sebuah landasan atas kegiatan atau aktifitas yang terjadi dalam organisasi atau perusahaan tersebut, karena struktur organisasi meliputi job description atau pembagian kerja, birokrasi, mekanisme kontrol, kolaborasi dan koordinasi tugas. Sehingga, dalam setiap aktifitas organisasi atau perusahaan pasti selalu melihat kembali kepada struktur organisasi perusahaan atau organisasi tersebut.
Seperti yang kita ketahui, setiap organisasi atau perusahaan membuat struktur organisasi itu berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan tersebut. Sehingga, dari perbedaan tersebut, hasil yang diciptakannya pun berbeda-beda karena tergantung pada struktur organisasinya.
Selain itu, masih cukup banyak organisasi atau perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang kurang efektif. Hal tersebut berdampak pada efektivitas kerja organisasi tersebut. Selain itu, tidak jarang juga terjadi overlap dalam pekerjaannya, sehingga banyak pekerjaan yang belum terselesaikan dengan baik atau bahkan apabila perusahaannya fokus terhadap kegiatan produksi, masih banyak target yang belum tercapai.
Oleh karena itu, struktur organisasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja. Tetapi, seberapa besar pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas kerja di perusahaan atau organisasi?


Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian dari organisasi dan struktur organisasi?
2.      Bagaimana bentuk-bentuk struktur organisasi?
3.      Bagaimana kegiatan organisasi yang efektif?
4.      Bagaimana solusi apabila terjadi overlap dalam job description sebuah organisasi atau perusahaan?
5.      Bagaimana pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan?

Tujuan Penelitian
Berikut adalah tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1.      Untuk mengetahui apa pengertian dari organisasi dan struktur organisasi.
2.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk struktur organisasi.
3.      Untuk mengetahui kegiatan organisasi yang efektif.
4.      Untuk mengetahui solusi yang harus dilakukan apabila terjadi overlap dalam job description sebuah organisasi atau perusahaan.
5.      Untuk mengetahui pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan.

Pengertian Organisasi
Menurut Robbins (1996) organisasi adalah suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif untuk mencapai suatu tujuan bersama atau tujuan organisasi atau perusahaan.
Snow & Hrebiniak menyebutkan bahwa organisasi adalah sekelompok dua atau lebih orang yang bekerja secara kooperatif ke arah tujuan umum untuk mengatur tujuan. Singkatnya, organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai apabila bekerja secara sendiri atau individu. Sedangkan menurut Martinelli, organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu bagian interaksi, terstruktur dan pengambilan keputusan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah kesatuan atau susunan yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan tertentu: kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dengan memiliki sebuah struktur untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan kelompok.

Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.
Mintzberg mengatakan bahwa struktur organisasi menunjukkan bagaimana orang terorganisir atau bagaimana pekerjaan mereka dibagi dan dikoordinasi.
Menurut Robbins & Coulter (2007), struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi, yang dengan kerangka kerja tersebut, tugas-tugas dalam organisasi itu dapat dibagi-bagi, dikoordinasikan dan dikelompok-kelompokkan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun struktur organisasi yang baik yaitu struktur organisasi yang mempu menciptakan keserasian dan keharmonisan kerja sehingga proses dalam mencapai tujuan organisasi tersebut dapat dengan mudah atau dengan kata lain tidak sulit untuk dicapai. Struktur organisasi juga merupakan suatu sistem yang harus dilaksanakan oleh manajer untuk menggerakan aktivitas organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi. Selain itu, sebuah stuktur organisasi juga perlu dievaluasi untuk mengetahui konsistensi dalam pelaksanakan kegiatan organisasi yang efektif dan efisien.
Menurut Gomez-Mejia dkk (2004), struktur organisasi merupakan hubungan yang bersifat formal maupun informal antar anggota dalam suatu organisasi. Sedangkan menurut Thompson & Strickland (1993), berpendapat bahwa struktur organisasi yang tepat bagi perusahaan sangat tergantung pada strategi bisnis yang dipilih.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi merupakan suatu susunan pembagian kerja atau tugas dalam suatu organisasi agar kegiatan operasional organisasi atau perusahaan dapat terorganisir, terkontrol dan terkoordinasi. Adapun struktur organisasi yang tepat itu struktur organisasi yang sesuai dengan strategi bisnis yang ada atau yang dipilih.

Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Setelah mengetahui pengertian organisasi dan struktur organisasi, lalu bagaimana bentuk-bentuk dari struktur organisasi. Secara umum bentuk atau macam dari struktur organisasi itu ada enam macam yaitu bentuk garis atau lini, staff, lini dan staff, komite, matriks dan fungsional.
Dari keenam macam atau bentuk struktur organisasi di atas, semuanya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Selain itu keenamnya pun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.


1.      Struktur Organisasi Lini atau Garis
Merupakan struktur organisasi yang dapat disebut paling sederhana, mengapa demikian? Karena bentuk struktur organisasi ini hanya memiliki garis komando vertikal dari tingkat paling atas melalui tingkat menengah lalu sampai ke tingkat bawah, sehingga hubungannya pun hanya terbatas antara atasan dengan bawahan. Struktur organisasi lini pun hanya memiliki posisi-posisi lini atau garis, tidak ada posisi staf yang tersedia. Seiring perkembahan zaman dan semakin kompleksnya dunia bisnis saat ini, struktur organisasi macam ini sudah jarang ditemui di perusahaan-perusahaan yang besar dan menengah. Struktur organisasi jenis lini atau garis ini hanya dapat ditemui atau dijumpai di perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan-perusahaan yang baru saja dirintis. Adapun contoh dari bentuk struktur organisasi lini atau garis adalah sebagai berikut:


Gambar 1 Struktur Organisasi Lini

Adapun kelebihan struktur organisasi lini adalah sebagai berikut:
1.      Pusat komando berada di satu orang, yaitu pimpinan.
2.      Disiplin kerja mudah diawasi dan dipertahankan oleh pimpinan karena jumlah karyawannya relatif masih sedikit.
3.      Memiliki rasa tanggung jawab yang besar karena garis komandonya langsung dari pimpinan.
4.      Memiliki rasa solidaritas yang tinggi sesama anggota karena satu sama lainnya saling mengenal.
5.      Tersedianya kesempatan yang baik bagi pimpinan untuk melatih bakat-bakat yang dimiliki bawahannya.

Disamping kelebihan, struktur organisasi lini pun memiliki kelemahan. Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut:
1.      Seluruh kegiatan dalam organisasi atau perusahaan biasanya tergantung pada satu oang yaitu pimpinan.
2.      Kesempatan anggota karyawan untuk mengembangkan keahlian atau spesialisasinya cukup terbatas.
3.      Pimpinan cenderung bersifat otoriter karena perusahaan dirasa milik pribadi.
4.      Rentang kendali yang sempit.
5.      Pembagian tugas dalam organisasi atau perusahaan cenderung tidak merata.



2.      Struktur Organisasi Lini dan Staf

Struktur ini dapat disebut struktur organisasi yang sederhana juga karena hampir sama dengan struktur organisassi lini atau garis. Hanya yang membedakannya adalah adanya tambahan yaitu berupa aktivitas staf ahli yang mendukung aktivitas struktur garis untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi lini dan staf ini memiliki perbedaan utama yaitu untuk aktivitas garis itu berperan langsung, sementara untuk aktivitas staf itu tidak berperan langsung dalam pengambilan keputusan. Adapun contoh bentuk struktur organisasi lini dan staf adalah sebagai berikut:


Gambar 2 Struktur Organisasi Lini dan Staf

Adapun kelebihan struktur organisasi lini dan staf adalah sebagai berikut:
1.      Posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada karyawan dan staf.
2.      Fleksibilitas dari personel staf dapat memudahkan dalam melaksanakan sebuah proyek atau memudahkan dalam pencapaian tujuan organisasi.
3.      Dapat digunakan di perusahaan yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan dalam struktur organisasi lini.

Selain kelebihan, struktur organisasi lini dan staf juga memiliki kelemahan. Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut:
1.      Pimpinan lini sering mengabaikan saran dari personel staf.
2.      Konflik antara personel garis dan personel staf sering menjadi masalah.
3.      Perkembangan hubungan kerja antara posisi garis dan staf seringkali terhambat.


3.      Struktur Organisasi Matriks

Struktur organisasi matriks merupakan struktur organisasi yang biasanya dipakai untuk perusahaan yang cakupannya lebih besar lagi karena dalam strukturnya matriks ini memiliki dua garis komando yaitu kepada manajer dan manajer proyek. Adapun contoh bentuk struktur organisasi matriks adalah sebagai berikut:


Gambar 3 Struktur Organisasi Matriks

Adapun kelebihan dari struktur organisasi matriks ini adalah sebagai berikut:
1.      Pemanfaatan karyawan fleksibel sesuai dengan jenis kegiatannya.
2.      Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit atau cukup pelik.
3.      Memberikan kesempatan kepada personel untuk mengembangkan keterampilan fungsional maupun keterampilan integrasi atau koordinasi.
4.      Sesuai untuk organisasi atau perusahaan yang besar.

Disamping kelebihan pasti memiliki kelemahan, adapun kelemahannya yaitu sebagai berikut:
1.      Wewenang yang ganda membuat personel kebingungan bahkan frustasi.
2.      Perlu adanya pelatihan khusus agar karyawan yang berada dalam proyek khusus bisa terampil.
3.      Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi penyelesaian masalah.

4.      Struktur Organisasi Komite

Organisasi komite adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistik manajemen.
Organisasi komite sering disamakan dengan istilah panitia, komisi, gugus tugas (task force atau task group). Terlepas dari istilah mana yang dipakai, pada dasarnya semua istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu sekelompok orang yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan seorang pejabat atau oleh beberapa orang (dewan).

Adapun contoh bentuk struktur organisasi komite adalah sebagai berikut:

Gambar 4 Struktur Organisasi Komite

Adapun mengenai kelebihan struktur organisasi komite ini adalah sebagai berikut:
1.      Komunikasi dan koordinasi cenderung dapat terlaksana dengan baik.
2.      Kepimpinan yang bersifat otokratis kemungkinannya kecil untuk berkembang.
3.      Dalam hal pengambilan keputusan itu dilakukan secara hati-hati dengan melalui musyawarah dengan anggota.
Disamping kelebihan pasti memiliki kelemahan, adapun kelemahannya adalah sebagai berikut:
1.      Dalam hal pengambilan keputusan cenderung berjalan dengan lambat karena prinsip kehati-hatian tadi.
2.      Biaya operasional rutin sangat tinggi.
3.      Cenderung sulit dalam hal mengembangkan kreativitas karena tingginya asas kolektivitas.

5.      Struktur Organisasi Fungsional

Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan yang mempunyai area spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen.
Dalam struktur organisasi fungsional ini dibagi menjadi 3 struktur yaitu:
1.      Fungsi organisasi: contohnya seperti bagian penelitian dan pengembangan atau litbang, pemasaran, dan semua fungsi organisasi yang bekerja sama berdasarkan fungsinya.
2.      Produk yang dihasilkan organisasi: setiap bagian hanya membuat satu jenis produk tetapi mempunyai seluruh fungsi organisasi secara lengkap.
3.      Daerah operasi: bagian yang ditentukan berdasarkan daerah operasi, misalnya kantor-kantor cabang dan sebagainya.

Adapun contoh bentuk struktur organisasi fungsional ini adalah sebagai berikut:


Gambar 5 Struktur Organisasi Fungsional-Fungsi Organisasi



Gambar 6 Struktur Organisasi Fungsional-Produk

Gambar 7 Struktur Organisasi Fungsional-Daerah Operasi


Adapun kelebihan struktur organisasi fungsional ini adalah sebagai berikut:
1.      Sasaran atau tujuan dari tiap bagian mudah tercapai.
2.      Sesuai untuk organisasi yang kecil maupun besar.
3.      Ada ruang untuk mengembangkan keterampilan yang bersifat fungsional.

Disamping kelebihan ada juga kelemahan, adapun kelemahannya yaitu:
1.      Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak organisasi sehingga beban dari pimpinan cukup berat.
2.      Terbatasnya untuk hal inovasi.
3.      Koordinasi antar bagian kurang berjalan dengan baik.
4.      Dalam respon organisasi terhadap perubahan kondisi lingkungan itu responnya cenderung lambat.


Kegiatan Organisasi Yang Efektif
Menurut beberapa para ahli mengatakan bahwa efektivitas organisasi didefinisikan sebuah organisasi yang mewujudkan tujuannya (Robbins, 1994: 53). Selain itu ada ahli yang mengatakan serupa, efektivitas organisasi merupakan tingkat ketepatan pencapaian tujuan atau suatu sasaran dengan memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya yang ada (Mohyi, 2012: 197).
Dari pendapat beberapa para ahli di atas, penulis bisa mendefinisikan bahwa efektivitas organisasi yaitu kegiatan yang dilakukan dalam hal mencapai tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang tersedia.

Solusi yang Harus Dilakukan Apabila Terjadi Overlap Dalam Job description Sebuah Organisasi atau Perusahaan
Didalam sebuah organisasi pastinya akan mengalami yang namanya hambatan, baik itu besar maupun kecil. Salahsatunya yaitu tumpang tindih atau overlap masalah deskripsi pekerjaan. Hal itu dapat terjadi salah satu penyebabnya yaitu kurang baiknya dalam menyusun struktur organisasi atau penetapan struktur organisasi yang kurang tepat.
Dari hasil pemaparan teori-teori di atas, dapat terlihat jenis struktur organisasi yang cenderung mengalami hal overlap dalam deskripsi pekerjaannya yaitu matriks. Lalu bagaimana cara mengatasi atau solusinya? Salahsatu yang perlu dilakukan yaitu dengan menetepkan secara jelas batas-batas wewenang dari bagian kepala manajer karena berdasarkan kelemahan dari struktur organisasi matriks yang telah dijelaskan salah satunya yaitu adanya wewenang ganda dari manajer berbeda, dan hal itu lah yang membuat personel atau karyawan kebingungan dan terjadi overlap dalam job description.
Dengan menetapkan kembali batasan-batasan wewenang dari manajer, karyawan atau personel tidak akan merasa kebingungan atau bahkan frustasi karena hal tersebut.

Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja Sebuah Organisasi atau Perusahaan
Uraian teori mengenai struktur organisasi sampai dengan efektivitas organisasi cukup dapat membantu penulis untuk menjelaskan tentang pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan.
Pada dasarnya memang efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan dipengaruhi juga oleh struktur organisasi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena ditinjau kembali mengenai definisi struktur organisasi itu sendiri, struktur organisasi merupakan landasan bagi sebuah organisasi. Oleh sebab itu, struktur organisasi menjadi pegangan bagi setiap aktivitas di kantor atau organisasi atau perusahaan dan secara otomatis dapat memengaruhi terhadap efektivitas kerja organisasi atau perusahaan.
Pengaruh struktur organisasi pun dapat dilihat dari beberapa segi atau pandangan, adapun salah satunya menurut (Steers, 198: 81) seorang pekerja apabila diberi tanggungjawab yang besar justru mereka akan lebih senang dan merasa lebih puas karena mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya secara potensial, dengan begitu pekerja pun cenderung merasa lebih terikat dan hal itulah yang diinginkan oleh para pekerja.
Selain itu, pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan dapat dilihat juga dari segi atau pandangan kelemahan dan kelebihan dari struktur organisasi tersebut. Seperti kita ketahui bahwa setiap struktur organisasi itu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dari hal itu lah akan berpengaruh terhadap efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan. Misalnya, sebuah perusahaan yang menggunakan struktur organisasi lini atau garis dalam organisasi atau perusahaannya, tentunya cara kerja dan efektivitas kerjanya pun akan mengikuti struktur organisasi dengan secara otomatis kelebihan dan kelemahan dari struktur organisasi tersebut akan berpengaruh pula terhadap efektivitas kerja organisasi atau perusahaan, misalnya pimpinan yang bersifat otoriter karena pusat komando hanya berada di pucuk pimpinan yaitu ketua atau pimpinan dari organisasi atau perusahaan tersebut.
Selain itu juga, pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan dapat dilihat juga dari segi pemilihan struktur organisasi untuk kebutuhan dan strategi bisnis yang dipakai oleh organisasi atau perusahaan. Mengapa kedua hal tersebut berkaitan? Karena kembali lagi ke pengertian dan fungsi struktur organisasi, salah satunya sebagai suatu koordinasi kerja, pembagian kerja, jalur birokrasi, dan juga membantu dalam hal pengambilan keputusan. Sehingga, dalam pemilihan struktur organisasi, itu juga sangat berpengaruh terhadap efektivitas kerja organisasi atau perusahaan.
Apabila sebuah organisasi atau perusahaan salah memilih dalam menentukan struktur organisasi, sudah jelas hal tersebut akan berdampak kurang baik terhadap efektivitas kerja perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, dalam menentukan struktur organisasi, perlu dipikirkan matang-matang atau rampung agar struktur organisasi yang dipilih dapat terpakai dan sesuai dengan jenis organisasi atau perusahaan yang sedang dijalankan. Adapun salah satu contohnya yaitu, sebuah organisasi atau perusahaan yang baru dirintis bahkan dapat disebut masih perusahaan kecil memilih struktur organisasi jenis matriks. Tentunya hal tersebut kurang baik, karena jenis struktur organisasi tersebut kurang sesuai untuk organisasi atau perusahaan yang ruang lingkupnya masih terbilang kecil dan aktivitas perusahaan atau organisasinya masih terbilang sedikit. Sebaiknya, untuk organisasi atau perusahaan semacam itu, menggunakan jenis struktur organisasi lini atau garis saja karena jenis struktur organisasi tersebut lah yang paling sesuai untuk organisasi atau perusahaan kecil.

Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelesan di atas, dimulai dari pengertian organisai, struktur organisasi sampai efektivitas organisasi, penulis dapat mengambil garis besar atau sebuah kesimpulan mengenai solusi yang harus dilakukan agar tidak terjadi overlap dalam deskripsi pekerjaan dan juga pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas kerja organisasi atau perusahaan.
Yang pertama yaitu mengenai solusi yang harus dilakukan agar tidak terjadi overlap dalam deskripsi pekerjaan. Contoh kasus di atas yaitu contoh kasus perusahaan atau organisasi yang menggunakan struktur organisasi matriks karena struktur organisasi itu lah yang paling cenderung mengalami overlap dalam job description-nya. Yang harus dilakukan yaitu membatasi wewenang pimpinan, baik itu pimpinan perusahaan atau pimpinan proyek. Hal tersebut dilakukan agar personel atau pekerja tidak menerima tugas yang berlipat ganda. Karena bagaimana pun sebagai seorang pekerja harus menerima perintah dari atasannya, sehingga pekerja akan menerima saja walaupun tugas itu berat. Sehingga yang perlu dibenahi atau diluruskan disini yaitu sikap dari pimpinannya dalam menggunakan wewenangnya memberikan tugas atau pekerjaan kepada bawahannya. Dengan begitu, pekerja pun tidak merasa terbebani dan tugas pun akan terselesaikan dengan baik.
Yang kedua yaitu mengenai pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas kerja organisasi atau perusahaan. Pengaruh disini dapat kita lihat dari berbagai segi atau pandangan yaitu dari sudut pandang pekerja itu sendiri, dari kelebihan dan kelemahan struktur organisasi dan juga dari pemilihan struktur organisasi untuk kebutuhan strategi bisnis. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa pengaruhnya itu banyak, diantaranya apabila salah memilih jenis struktur organisasi tentunya akan berdampak kurang baik terhadap efektivitas kerja organisasi atau perusahaan. Selain itu berdampak juga terhadap pembagian kerja, koordinasi kerja, jalur birokrasi kerja, dan bahkan dapat berdampak kurang baik dalam hal pengambilan keputusan karena salah satu fungsi dari struktur organisasi itu sendiri yaitu membantu dalam hal pengambilan keputusan sebuah organisasi atau perusahaan.


Saran
Adapun saran atau masukkan agar tidak terjadi hal-hal yang sama atau serupa dengan kasus di atas yaitu dalam menetapkan jenis struktur organisasi itu harus dipikirkan matang dan rampung. Hal tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya hambatan dalam pembagian kerja, koordinasi kerja, birokrasi kerja, dan bahkan dalam hal pengambilan keputusan. Selain itu, dalam menetapkan struktur organisasi juga harus disesuaikan dengan jenis organisasi atau perusahaan yang akan atau sedang dijalankan. Jangan sampai tidak sesuai karena nanti akan berdampak terhadap efektivitas kerja organisasi atau perusahaan.




Referensi

Agbim, Kenneth Chukwujioke. (2013). “The Impact of Organizational Structure and Leadership Styles on Innovation”. IOSR Journal of Business and Management. 6 (6), 56-63.
Budiasih, Yanti. (2012). “Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi, dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan”. Jurnal Liquidity. 1 (2), 99-105.
Gammahendra, Fianda, dkk. (2014). “Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Organisasi”. Jurnal Administrasi Bisnis. 7 (2). 1-10.
Gayanti, Sri, dkk. (2014). “Model Peningkatan Kinerja Melalui Knowledge Sharing”.
Hevi, Hendri Jhon. (2014). “Pengaruh Struktur Organisasi dan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Pengambilan Keputusan Manajemen”.
Juniarti, Atty Tri. (2013. “Pengaruh Struktur Organisasi dan Kepemimpinan pada Kinerja Pegawai PT Bumitama Gunajaya Agro”. Trikonomika. 8 (2), 90-95.
Kanten, Pelin, dkk. (2015). “The Effect of Organizational Structures and Learning Organization on Job Embeddedness and Individual Adaptive Performance”. Procedia Economics and Finance. 23 (2), 1358-1366.
Lunenburg, Fred C. (2012). “Organizational Structures: Mintzberg’s Framework”. International Journal of Scholarly, Academic, Intellectual Diversity. 14 (1), 1-7.
M, Latifi. Z, Shooshtarian. (2014). “The Effect of Organization Structure on Organizational Trust and Effectiveness”. Polish Journal of Management  Studies. 10(2), 73-84.
Maduenyi, Sylvia, dkk. (2015). “Impact of Organization Structure on Organizational Performance”.
Muhammad, Rifqi. (2013). “Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Komunikasi Dalam Tim Audit”.
Nurhayati, Tatiek. Darwansyah, Ahmad. (2013). “Peran Struktur Organisasi dan Sistem Remunerasi Dalam Meningkatkan Kinerja. Ekobis. 14 (2), 1-16.
Sukoco, M. Badri. (2012). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suryaningsum, Sri. (2013). “Perspektif Struktur Organisasi”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 6 (1), 63-74.
Tran, Quangyen. Tian, Yezhuang. (2013). “Organizational Structure Influencing Factors and Impact on a Firm”. American Journal of Industrial and Business Management. 3, 229-236.



Plagiarism