Sebagai
remaja, terkadang kita selalu hanya ingin didengarkan tanpa ingin mendengarkan
orang lain. Hal tersebut sangat tidak efektif bagi remaja, mengapa? Karena dari
hal tersebut mencerminkan bahwa remaj tersebut kurang menghargai orang lain,
dengan begitu apabila ia tidak menghargai orang lain, orang lain pun akan
melakukan hal yang sama terhadap dirinya. Sehingga, keberlangsungan hidupnya
dalam bersosialisasi menjadi kurang baik.
Untuk
memahami seseorang, kita harus mendengarkannya terlebih dahulu. Berikut adalah
lima gaya mendengarkan yang buruk:
·
Mengawang-awang
·
Pura-pura mendengarkan
·
Mendengarkan secara selektif
·
Mendengarkan kata per kata
·
Mendengarkan yang terpusat pada diri
sendiri
Kelima gaya mendengarkan diatas,
masih kerap terjadi pada sebagian remaja. Oleh karena itu, belajarlah untuk
menjadi pendengar yang baik. Cara untuk
menjadi pendengar yang baik yaitu dengan mendengarkan dengan tulus.
·
Dengarkanlah dengan mata, hati dan
telinga
·
Selamilah perasaan mereka
·
Cobalah bersikap seperti cermin
Dalam
mencoba bersikap seperti cermin, terkadang masih banyak remaja yang salah
mengartikan. Maksud dari bersikap seperti cermin ini bukan mengulang kata per
kata dari ucapan lawan bicara kita, tetapi bersikap seperti cermin disini yaitu
mengulangi maknanya menggunakan kata-kata sendiri.
Adapun
manfaat dari mendengarkan dengan tulus yaitu satu sama lain bisa saling paham
dan mengerti, sehingga apabila kita ingin didengarkan, mereka juga siap untuk
mendengarkannya.
0 komentar:
Posting Komentar